VIVA- Kementerian Perdagangan menyatakan, tengah berupaya meningkatkan ekspor produk kerajinan tangan ke pasar Jepang.Ini karena potensi produk ekspor tersebut sangat tinggi dan banyak diminati rakyat Jepang. Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Kementerian Perdagangan, Marolop Nainggolan mengatakan, pada periode Januari-Mei 2021, ekspor kerajinan tangan ke negeri Sakura itu menembus Bisniscom, JAKARTA - Kementerian Perdagangan melalui Indonesian Trade Promotion Center Los Angeles (ITPC LA) berupaya lebih keras meningkatkan pangsa pasar fesyen dan dan kerajinan tangan di Amerika Serikat, khususnya di tengah pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 ini telah menyebabkan penurunan nilai impor AS dari beberapa negara mitranya PentingnyaPerlindungan Hak Cipta Kerajinan Tangan Indonesia. Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik. Indonesia kehilangan potensi pasar sedikitnya US$ 13,5 Juta pertahun akibat ekspor kerajinan Indonesia ke berbagai negara dilakukan melalui negara tetangga, Malaysia. "Potensi kehilangannya 10 hingga 15 persen dari total ekspor MKGqQ. Dalam perekonomian dan perdagangan internasional kita tidak bisa dipisahkan dengan kegiatan ekspor dan impor. Upaya pemerintah untuk meningkatkan ekspor di negaranya terus dilakukan demi meningkatkan perekonomian dalam negeri. Termasuk negara berlomba lomba untuk membuat kebijakan yang memudahkan para pengusaha di dalam negeri supaya lebih mudah untuk melakukan perjanjian internasional pun tak ketinggalan dilakukan berbagai negara untuk memacu para pengusaha dalam negeri untuk meningkatkan kualitas produknya agar bisa bersaing di pasar bagaimana pemerintah berupaya untuk meningkatkan ekspor, lalu memangnya sepenting apakah kegiatan ekspor ini? Dan apa saja upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan ekspor? Mari kita bahas dalam artikel Ekspor dan Imporgambar freepikSebelum kita membahas mengenai upaya upaya yang dilakukan untuk meningkatkan ekspor, mari terlebih dahulu kita bahas mengenai pengertian ekspor dan adalah kegiatan transportasi/ memindahkan barang dari satu negara ke negara lain yang melewati lintas batas negara secara hukum ekspor biasanya melibatkan sebuah perdagangan barang atau barang secara internasional. Seseorang atau badan yang melakukan kegiatan ekspor ini disebut untuk mengeluarkan barang dari wilayah kepabeanan Indonesia yang ditujukan untuk mengirimnya ke luar negeri harus mengikuti aturan yang impor adalah kebalikan dari ekspor yang mana ekspor adalah mengeluarkan barang dari dalam ke luar negeri, maka impor adalah kegiatan memasukkan barang dari luar negeri ke dalam seperti kegiatan ekspor, kegiatan memasukkan barang impor ke dalam wilayah kepabeanan Indonesia juga harus mengikuti aturan yang sudah dalam kegiatan impor, orang atau lembaga yang melaksanakan kegiatan impor disebut dengan importir. Kegiatan impor pun juga umumnya dilakukan untuk tujuan perdaganganNeraca PerdaganganKegiatan dalam ekspor dan impor pun tidak lepas dari yang namanya neraca perdagangan. Nah, apakah yang dimaksud dengan neraca perdagangan ini?Neraca perdagangan merupakan suatu ikhtisar yang menjelaskan perbedaan atau selisih nilai transaksi ekspor dan impor di suatu negara dalam jangka waktu nilai ekspor dan impor inilah yang nantinya akan menjadi indikator perdagangan internasional. Hasil selisih nilai ekspor dan impor tersebut pun juga yang menentukan neraca perdagangan di suatu jika nilai ekspor lebih besar dari nilai impor berarti neraca perdagangan positif, atau bisa disebut juga surplus jika nilai impor di suatu negara lebih tinggi dari nilai ekspor, berarti neraca perdagangan negatif, atau defisit negatif atau positifnya neraca perdagangan dari suatu negara tidak semerta merta dapat menentukan kondisi perekonomian negara jika suatu negara mengalami defisit perdagangan bukan berarti perekonomian negara tersebut sedang dalam keadaan yang tidak defisit perdagangan juga dibutuhkan jika negara sedang dalam keadaan ekspansi. Sebab dalam masa tersebut banyaknya impor yang dilakukan dapat membuat harga barang tetap surplus perdagangan juga dibutuhkan ketika perekonomian negara dalam keadaan resesi. Tujuannya adalah supaya menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan permintaan barang dan Eksporgambar pxhereDari yang sudah disebutkan sebelumnya, ekspor harus ditingkatkan jika negara berada dalam fase resesi dan ingin menciptakan banyak lapangan itu, dari sudut pandang eksportir, ekspor harus dilakukan untuk memperluas pasar dan meningkatkan penjualan lebih ini adalah fungsi dari kegiatan eksporJika kita melakukan ekspor, biasanya barang yang kita jual akan dihargai lebih tinggi, karena biasanya komoditas yang diekspor ke negara lain adalah komoditas yang langka atau tidak ada di negara tersebut. Sehingga mereka berani membayar lebihMengekspor produk ke luar negeri juga berarti sudah membuka peluang pasar internasional. Dengan pasar yang lebih luas, maka keuntungan juga akan lebih keuntungan untuk eksportir, negara pun juga mendapat keuntungan berupa devisa yang bisa meningkatkan stabilitas ekspor pun dapat berguna untuk menjaga kestabilan harga barang di dalam negeri. Jika suatu barang sedang berlebih dan harga menjadi anjlok, mengekspornya adalah salah satu juga dapat menjaga stabilitas nilai kurs valuta Neraca Perdagangan IndonesiaSaat ini, di tahun 2020 sampai bulan Oktober neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus. Data dari BPS menunjukkan neraca perdagangan Indonesia surplus sebesar 3,61 miliar dolar neraca perdagangan di bulan Oktober 2020 ini pun membuat Indonesia terus mengalami surplus selama 6 bulan berturut dihitung secara kumulatif, selama periode Januari sampai Oktober 2020 neraca perdagangan Indonesia terhitung surplus sebesar 17,05 miliar dolar tahun lalu, di 2019 Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan sebesar 2,12 miliar dolar pxhereMelihat dari segala fungsi dan keuntungan ekspor tersebut, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kegiatan menjual dan mengirim barang ke luar negeri upaya pemerintah untuk meningkatkan ekspor ini adalah dengan1. Menambah keberagaman produk eksporDengan memperbanyak macam dan jenis barang yang diekspor, maka importir dari luar negeri akan menjadi lebih banyak juga. Sebab semakin banyak komoditas yang dimiliki, semakin banyak juga jangkauan pasar di luar negeri2. Subsidi EkporMemberi bantuan/ subsidi kepada eksportir juga dapat meningkatkan ekspor. Bantuan bisa dapat berbentuk memberikan keringanan pajak ekspor, tarif angkutan murah, kemudahan pengurusan ekspor, dan kemudahan memperoleh Premi EksporPremi Ekspor dapat berbentuk insentif sebagai penghargaan atas ekspor yang berkualitas kepada para pengusaha kecil dan menengah yang melakukan ekspor4. DevaluasiKebijakan pemerintah untuk menurunkan nilai mata uang rupiah terhadap mata uang asing untuk membuat harga barang ekspor lebih murah di luar negeri supaya bisa Promosi Dagang ke Luar NegeriPemerintah dapat membantu para pelaku ekspor untuk memasarkan produk mereka ke luar negeri agar produk mereka bisa lebih Mengadakan Perjanjian InternasionalPerjanjian internasional yang dapat menguntungkan perekonomian domestik juga dapat dilakukan oleh pemerintah. Perjanjian bisa berbentuk bilateral, regional, ataupun Mengurangi Imporgambar pxhereSelain dengan upaya upaya yang disebutkan diatas, untuk meningkatkan ekspor dan menjaga surplus perdagangan agar tetap positif, pemerintah juga bisa menerapkan kebijakan untuk mengurangi imporKebijakan untuk mengurangi impor bisa dilakukan denganPemberian pajak bea masuk yang masuknya produk impor dengan memberikan kuota barang impor dengan pengendalian produsen dalam negeri untuk membuat produk substitusi harga mata uang rupiah terhadap mata uang asing supaya barang impor lebih itulah berbagai upaya pemerintah untuk meningkatkan ekspor dalam negeri. Dengan upaya tersebut, diharapkan neraca perdagangan akan terus positif dan perekonomian negara bisa meningkat. Semoga informasi ini bermanfaat! Jakarta - Lesunya ekspor kerajinan tangan handicraft di tingkat nasional maupun lokal, lebih khususnya di Bali harus segera mendapatkan penanganan dari pemerintah daerah maupun pusat. Untuk itu, Pemerintah diminta lebih gencar membantu para Industri Kecil Menengah IKM, mulai dari fasilitas-fasilitas seperti desain maupun hal-hal seperti pameran. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia ASEPHI Bali, Dharma Siadja dalam diskusi Upaya Pemerintah Dalam Meningkatkan Penjualan Produk Handicraft dan Program Ekspor. Berawal dari Hobi, Ibu Rumah Tangga Ini Sukses Jual Kerajinan Tangan Menguji Eksistensi Kerajinan Tangan Anyaman Bambu Selaawi Garut pada Era Milenial Solusi Menepis Ancaman Pasar Online untuk Produk Kerajinan Tangan “Kami mengharapkan FGD kali dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi kerajinan Bali ekspornya. Kami sangat mengharapkan sekali ada fasilitas dari pemerintah supaya bisa meningkatkan kerajianan ekspor Bali. Utamanya adalah fasilitas-fasilitas hal desain dan pameran,” ucap Dharma dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu 31/8/2019. Menurutnya, pemerintah harus memberikan fsilitas pameran, baik di dalam negeri dan luar negeri. Karena tanpa pameran masyarakat tidak akan tahu barang-barang atau desain-desain bagus yang bisa dihasilkan. Dharma mengatakan, ASEPHI Bali sangat mendukung pemerintah dalam hal peningkatan ekspor handicraft keluar negeri. “Kami dari ASEPHI Bali sangat mendukung sekali program pemerintah dalam hal peningkatan ekspor. Itu juga jangan sampai dana-dana yang biasa diberikan sebagai fasilitas IKM dipotong atau dikurangi malah harus ditingkatkan untuk para IKM untuk pameran di luar negeri,” ujarnya. Tak hanya itu, Dharma juga meminta agar terkait dengan masalah dokumen-dokumen tambahan dari beberapa lembaga harusnya bisa di persingkat. “Jangan lagi ada aturan-aturan tambahan dan juga masalah pembiayaan. Banyak juga IKM susah mendapatkan biaya untuk melakukan kegiatan ekspor,” ucap Dharma. Saksikan Video Pilihan di Bawah IniDalam waktu satu minggu, mereka dapat menyelesaikan puluhan tas, dompet, kopiah, dan lainnya untuk dijual. JAKARTA — Kementerian Perindustrian berharap industri kerajinan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional melalui peningkatan capaian itu terlihat dari nilai ekspor produk kerajinan nasional yang naik US$892 juta atau naik 2,6 persen pada 2019 dibandingkan dengan perolehan tahun sebelumnya sebesar US$870 Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka IKMA Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan pemerintah pun gencar memfasilitasi pelaku industri kecil dan menengah IKM di dalam negeri agar bisa memperluas pasar ekspornya. Salah satunya melalui pameran Ambiente di Gati, keikutsertaan pada pameran Ambiente ini merupakan strategi unjuk gigi produk-produk IKM kerajinan Tanah Air, selain itu juga untuk bersaing dengan produk-produk unggulan di pasar ekspor. "Ini juga sebuah kesempatan bagi IKM untuk benchmarking dalam meningkatkan inovasi desain, termasuk dalam hal kemasannya serta tentunya bisa mendapatkan informasi tren dan selera pasar dunia terkini," katanya melalui siaran pers, Senin 17/2/2020.Ambiente merupakan pameran dagang terbesar untuk sektor barang konsumen dan ajang temu bisnis para pelaku usaha di sektor dekorasi 2,6 persen menjadi, serta meja dan perabotan dilaksanakan setiap tahun di Messe Frankfurt, Jerman dan diikuti lebih dari 96 negara peserta. Pameran tersebut pada tahun ini diselenggarakan pada 8-12 Februari pun memfasilitasi delapan IKM sebagai peserta Ambiente 2020, antara lain Harmoni Jaya Kreasi kerajinan anyaman, Palem Craft Jogja mirror dan lighting, Mohoi kerajinan anyaman bambu, Bana Nusantara kerajinan anyaman bambu, Pandanus Internusa kerajinan anyaman, Yogya Indo Global kerajinan kayu, Siji Lifestyle kerajinan kayu dan resin dan Art Classic kerajinan kayu.Fasilitasi keikutsertaan IKM Indonesia di pameran Ambiente ini juga menghasilkan peningkatan nilai ekspor IKM peserta pameran setiap tahun rata-rata sebesar 99,5 persen. Sementara, Kedelapan IKM Indonesia tersebut mampu mencatatkan nilai penjualan selama pameran sebesar US$1,57 juta.“Dalam gelaran tahun ini minat buyer juga cukup tinggi terhadap produk-produk dari para IKM Indonesia. Mereka juga berhasil mendapatkan sekitar 102 kontrak dagang dari 37 negara, serta membukukan berbagai pesanan dan penjualan yang akan ditindaklanjuti setelah pameran berakhir,” kata 2020, Ambiente diikuti sebanyak peserta dari 93 negara. Jumlah peserta tersebut meningkat 3,9 persen dibandingkan dengan itu, jumlah pengunjung mencapai orang dari 160 negara yang 62% berasal dari luar Jerman, antara lain dari Italia, Perancis, Belanda, Spanyol, Britania Raya, Turki, Amerika Serikat, Rusia dan Jepang.“Dalam lima tahun terakhir, Paviliun Indonesia mencatatkan kenaikan nilai transaksinya hingga 113 persen. Tentunya hal ini capaian yang sangat membanggakan, yang menunjukkan peningkatan kemampuan IKM Indonesia di pasar global,” ujar Gati. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor David Eka Issetiabudi Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam Foto oleh Quang Nguyen Vinh kerajinan Indonesia merupakan salah satu sumber devisa yang penting bagi negara ini. Kerajinan Indonesia diakui di seluruh dunia karena desain yang unik dan kualitas yang baik. Ekspor kerajinan Indonesia dapat memperluas pasar produk kerajinan Indonesia di negara-negara tujuan ekspor. Pasar yang lebih luas dapat memberikan kesempatan bagi produk kerajinan Indonesia untuk dikenal dan diterima oleh konsumen di negara-negara tujuan itu ekspor kerajinan juga memberi manfaat bagi negara seperti memperluas kesempatan kerja dan pendapatan bagi para pekerja kerajinan di Indonesia, karena permintaan yang tinggi akan produk kerajinan dari negara tujuan ekspor, memperluas pemasaran produk kerajinan Indonesia di pasar global, yang dapat meningkatkan pangsa pasar produk kerajinan dari Indonesia, memperluas promosi budaya Indonesia ke negara lain, dan meningkatkan kesadaran global tentang kerajinan adalah salah satu negara yang mengekspor kerajinan ke berbagai negara di dunia. Berikut beberapa contoh kerajinan yang diekspor dari Indonesia meliputia. Batik merupakan kerajinan tradisional Indonesia yang dikenal di seluruh dunia. Batik dikenal dengan teknik mencetak kain dengan menggunakan lilin dan Songket kerajinan tekstil tradisional yang dikenal dengan motif yang indah dan kualitas yang baik. Songket dikenal khususnya di kalangan masyarakat Minangkabau dan Sumatera Tenun kerajinan tekstil yang dikenal dengan motif yang kaya dan kualitas yang baik. Tenun dikenal khususnya di kalangan masyarakat Nusa Tenggara Timur dan Ukiran kerajinan kayu yang dikenal dengan motif yang kaya dan kualitas yang baik. Ukiran dikenal khususnya di kalangan masyarakat Jawa dan Kerajinan perak kerajinan yang dikenal dengan desain yang unik dan kualitas yang baik. Kerajinan perak dikenal khususnya di kalangan masyarakat Bali dan Jawa Kerajinan kulit kerajinan yang dikenal dengan desain yang unik dan kualitas yang baik. Kerajinan kulit dikenal khususnya di kalangan masyarakat Jawa dan hanyalah beberapa contoh dari banyak kerajinan yang diekspor dari Indonesia. Ada banyak kerajinan tradisional lainnya yang diekspor dari Indonesia, seperti kerajinan tangan, kerajinan batu, kerajinan keramik, kerajinan tekstil dan lain-lain. Beberapa negara tujuan ekspor kerajinan Indonesia diantaranya adalah Amerika Serikat, Jepang, Australia, dan kerajinan Indonesia dapat membawa manfaat ekonomi bagi negara dan masyarakat, namun perlu diperhatikan untuk memenuhi standar etika dan lingkungan yang baik dalam proses produksi dan ekspor kerajinan. Pemerintah Indonesia telah melakukan beberapa upaya untuk menghindari dampak negatif ekspor kerajinan bagi masyarakat dengan berusaha untuk meningkatkan kualitas dan inovasi produk kerajinan Indonesia melalui program pelatihan, sertifikasi produk, pengawasan, penegakan hukum, kerjasama dengan organisasi internasional dan promosi produk kerajinan di pasar internasional. Jakarta ANTARA - Industri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM di Indonesia memiliki potensi yang besar untuk menyasar pasar luar negeri melalui ekspor, khususnya di era revolusi teknologi saat ini. Namun, masih ada stigma yang menganggap bahwa melakukan ekspor di Indonesia sulit dan penuh dengan kendala. Hingga saat ini, kontribusi UMKM terhadap ekspor masih minim. Data Kementerian Koperasi dan UKM pada September 2022 mencatat bahwa kontribusi UMKM terhadap ekspor non-migas masih di posisi 15,7 persen. Jumlah tersebut masih rendah dibandingkan beberapa negara lain, seperti Singapura yang sebesar 41 persen, Thailand 29 persen, atau China 60 persen. Pengamat Ekonomi Digital dari Institut of Economic and Finance Indef Nailul Huda mengatakan masih rendahnya ekspor oleh UMKM disebabkan oleh sejumlah faktor. Mulai dari keterbatasan sumber daya manusia hingga kendala dalam produksi, baik dari segi kualitas, kuantitas, maupun standarisasi. UMKM, kata dia, masih kesulitan bersaing di pasar ekspor. "Kalau kita lihat misalkan dari segi produksi, dari pihak importir sana mau dia mengirimkan misalkan 100 ribu barang, tetapi terkadang UMKM kita tidak cukup. Makanya memang kontribusinya masih minim kalau kita lihat dari sisi kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional," ujar Nailul saat dihubungi ANTARA, Jumat. Peneliti Institute for Development of Economics and Finance Indef Nailul Huda. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/aww/pri. Dia menilai, sebenarnya terdapat potensi besar dalam pangsa pasar domestik yang harus dioptimalkan terlebih dahulu sebelum UMKM dapat memanfaatkan potensi ekspor secara maksimal dan berdaya saing guna memanfaatkan peluang integrasinya ke pasar global melalui ekspor. Kegiatan ekspor sendiri sejauh ini masih memiliki imej sulit di kalangan pelaku UMKM, khususnya untuk hal-hal terkait birokrasi. Padahal, pada era revolusi teknologi saat ini, jalan masuk ke pasar global itu bisa dilakukan dengan integrasi ke platform digital. Dalam hal pemanfaatan teknologi untuk ekspor, Nailul menjelaskan hadirnya platform digital seperti e-commerce dapat dimanfaatkan oleh UMKM untuk memasarkan produk mereka tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga hingga mancanegara. "Kalau kita lihat, potensi ke situ UMKM memanfaatkan e-commerce untuk ekspor memang ada, pasti ada," ujar Nailul. Baca juga Tasya Farasya raup Rp600 juta berkat "spill link" produk e-commerce Baca juga Menciptakan marketplace aman butuh kolaborasi semesta Setelah akses pasarnya dibuka oleh e-commerce, UMKM ditantang untuk bersaing dengan permintaan pasar global dan dituntut untuk memiliki strategi yang cerdas. Stigma atas sulitnya ekspor pun bisa dihilangkan dengan pengetahuan dan motivasi pelaku UMKM itu sendiri. Ditambah dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk e-commerce yang menjadi platform bagi pelaku UMKM untuk melakukan ekspor. Tingkatkan literasi SDM agar berdaya saing Potensi bagi UMKM lokal untuk melakukan ekspor sangat besar. Produk-produk lokal Indonesia memiliki keunikan, keaslian, dan kualitas yang dapat menarik minat pasar global. Produk kerajinan tangan, makanan dan minuman tradisional, tekstil, hingga produk alam lainnya memiliki potensi ekspor yang tinggi. Namun, Nailul menilai potensi ekspor tersebut masih belum bisa dimanfaatkan dengan maksimal oleh para pelaku UMKM. Salah satu penyebabnya karena kualitas sumber daya manusia SDM yang masih belum memadai, seperti salah satu faktor yang diulas sebelumnya. UMKM, kata dia, perlu meningkatkan kemampuan manajerial dan kualitas produk agar dapat bersaing secara global. Edukasi dan pelatihan yang lebih masif harus diberikan kepada pelaku UMKM agar mereka dapat meningkatkan kualitas produk dan manajemen bisnis mereka. Selain itu, pelatihan dan pendampingan kepada UMKM dalam hal literasi digital untuk ekspor juga penting untuk dilakukan. UMKM perlu mengadopsi teknologi baru, mengembangkan produk yang inovatif, dan meningkatkan kualitas produk mereka untuk memenuhi standar internasional. "Tugas dari dunia usaha, baik dari yang kecil maupun yang besar bisa berkontribusi di situ dan juga dari pemerintah tentunya memang harusnya mereka juga memberikan pelatihan secara lebih masif," kata Nailul. Platform e-commerce jadi enabler UMKM ekspor Dalam situasi ekonomi yang tidak stabil, diversifikasi pasar menjadi penting untuk menjaga kelangsungan usaha UMKM. Upaya UMKM untuk melakukan ekspor pun telah mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Sistem dan mekanisme ekspor di Indonesia kini telah mengalami perkembangan yang signifikan. Pemerintah memberikan dukungan bagi UMKM yang berkeinginan untuk "go export" melalui implementasi Peraturan Pemerintah PP Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM. Nailul juga menekankan pentingnya peningkatan standar produk dan layanan. Pelaku UMKM perlu memperhatikan standar nasional Indonesia dan menjaga kualitas produk agar dapat bersaing di pasar ekspor. Sementara itu, terkait pemanfaatan platform digital, Nailul juga menyampaikan beberapa langkah konkret yang dapat dan telah dilakukan oleh e-commerce untuk mendukung ekspor UMKM. Baca juga Indeksi logistik e-commerce China pada Mei cetak angka tertinggi E-commerce harus mengambil peranan untuk memberikan edukasi dan pelatihan bagi pelaku UMKM. Dengan demikian, e-commerce tidak hanya berperan sebagai wadah bagi pelaku UMKM melainkan juga pendidikan tentang proses ekspor yang mudah. Selanjutnya, pelayanan ekspor melalui platform digital juga perlu ditingkatkan. E-commerce dapat mempermudah proses ekspor bagi UMKM dan meningkatkan jejaring dalam lapangan, misalnya dengan menyediakan penyuluh yang dapat memberikan informasi dan bimbingan kepada UMKM yang ingin ekspor, termasuk sistem pemasaran yang jitu untuk meningkatkan eksposur produk-produk UMKM. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan UMKM Indonesia dapat memanfaatkan potensi ekspor dan meraih kesuksesan di pasar global. Solusi UMKM untuk ekspor sudah ada bersama e-commerce Sejumlah pelaku UMKM sudah membuktikan kemudahan ekspor melalui platform digital, meskipun berasal dari daerah hanya berjualan kerajinan tangan produksi rumahan. Pengalaman UMKM tersebut, nyatanya memantik perhatian netizen Twitter Indonesia. Dikutip dari akun Twitter Banyusadewa, yang mengetahui bahwa aksesoris handmade yang akan dibelinya dari toko online Pituyogbatikcraft, telah terjual hingga Singapura dan FIlipina melalui marketplace. “Iseng nanya lapaknya, dia rekomendasiin aksesoris yang ini. Dan katanya ini barangnya yang ini jg sering dipesen sama orang di Singapur sama Filipin. HAH? Gw baru tau kalo orang dari luar negri bisa pesen barang dari Indonesia lewat si toko oren! Ini seriusan yah?” ungkap Banyu. Adalah Hamidah Oktafiana, pemilik usaha Pituyogbatikcraft yang memasarkan produk batik dan aksesorisnya ke mancanegara. Sejak 2021, Hamidah membuka toko di e-commerce Shopee. Secara rutin, dia memproduksi puluhan produk menggunakan kain batik perca yang diperoleh dari industri batik lokal. Hamidah tidak menyangka karyanya yang membawa unsur budaya Indonesia itu berhasil terjual sampai ke luar negeri. “Hampir setiap bulan ada, produk gelang atau kalung terjual ke Filipina dan Singapura. Saya juga tadinya nggak tahu, tiba-tiba ada notifikasi aja, kalau produk saya sudah terjual di negara tersebut lewat program ekspor,” ujar Hamidah. Melalui Program Ekspor Shopee, Hamidah mampu memperluas jangkauan pasar Pituyogbatikcraft ke pasar global sekaligus mempromosikan budaya Indonesia ke luar negeri. Hamidah dan jutaan UMKM lainnya kini punya peluang lebih besar untuk bisa melakukan ekspor dengan mudah. Saat keterampilan, peluang, dan permintaan hadir, maka harapan untuk mewujudkan ekonomi Indonesia yang gemilang dari UMKM akan segera terwujud. Baca juga Bank Neo Commerce sediakan layanan tarik tunai "cardless" di Indomaret Baca juga Mendorong pertumbuhan baru di sektor e-commerce dengan Huawei Cloud Baca juga FUTR- imBee kolaborasi hadirkan Conversational Commerce di IndonesiaPewarta Fathur RochmanEditor Maria Rosari Dwi Putri COPYRIGHT © ANTARA 2023

peningkatan ekspor kerajinan tangan dapat ditempuh pemerintah melalui