Potensi tanah di Kalimantan Timur cukup baik untuk pengembangan tanaman bawang merah. Target pengembangan bawang merah, di Kabupaten Paser seluas 20 hektare, Kabupaten Berau 30 hektare, Penajam Urea, SP-36, dan KCL termasuk pupuk anorganik yang mengandung unsur nitrogen, pospor,dan kalium. Ketiga unsur merupakan unsur hara makro yang Kontribusi usahatani bawang merah 60,33% dan termasuk kontribusi tinggi (> 50%). Faktor-faktor harga bibit, harga pupuk urea, harga pupuk Phonska, harga pupuk ZA, harga pupuk SP-36, harga pupuk KCl, harga pestisida dan upah tenaga kerja secara serempak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan usahatani bawang merah. Tanaman kerdil, daun kecil, kekuningan, dan mudah rontok adalah gejala tanaman bawang merah yang kekurangan unsur K. Oleh karena itulah, pengaplikasian pupuk kimia untuk bawag merah dalam waktu lama tidak disarankan. Selain memiliki peran penting, kalium juga memiliki dampak buruk jika diaplikasikan dalam jumlah besar. Pagelaran MHF Bolaang Mongondow Timur dinilai menjadi salah satu sarana tepat bagi Pupuk Kaltim untuk memberikan edukasi pertanian. Lalu Di komoditas bawang merah di Kintamani Bali, meningkatkan menjadi 10,5 ton/ha dari awalnya hanya 8,5 ton/ha. Keberhasilan ini kata Indah, diharap bisa turut dirasakan petani Bolaang Mongondow pada TSP (X 6), pupuk urea (X 7), pupuk KCL (X 8), pestisida (X 9) dan tenaga kerja (X 10). Sedangkan untuk pupuk ZA. Untuk usahatani bawang merah tujuan konsumsi Faktor yang berpengaruh terhadap . ECeHk.

pupuk kcl untuk bawang merah